Monday, 14 June 2021

ADVETORIAL

 


Rempah -Rempah Untuk Membuat Wedang Kuwu (foto: Nawarizky sadewo- Penanusa Grup)

WEDANG KUWU".

Wedang Kuwu adalah Minuman Tradisional. Mempunyai aroma wangi dan mempunyai rasa unik.Selain pedas wedang kuwu juga mempunyai rasa manis,menyegarkan dan tentu menyehatkan.

REMPAH YANG DIPERLUKAN

Untuk membuat Wedang Kuwu diperlukan rempah -rempah pilihan.Diantaranya: Jahe Emprit, Sereh, KulitKayu Secang, Kayu Manis, Kapulogo, Mrica Hitam, Cengkeh, Cabe Jawa, Daun Pandan dan Gula Pasir.

KASIAT.

Menurut sumber terpercaya, Wedang Kuwu mempunyai khasiat luar biasa. Diantaranya,untuk menyehatkan tubuh, menambah imunitas, mencegah masuk angin, mencegah perut kembung, mencegah pengapuran tulang dan masih banyak lagi manfaat lainnya.


Wedang Kuwu Hasil Olahan MAJALAH PENANUSA ONLINE & IBU DEWO 
(Foto: Nawarizky Sadewo- Penanusa Grup)

ANDA BISA PESAN WEDANG KUWU SEKARANG

Disaat Pandemi Covid-19 melanda,MAJALAH PENANUSA ONLINE bekerja sama dengan IBU DEWO (Ahli pijat urut & Ramuan Jamu sejak 1995), membuat Wedang Kuwu skala rumahan.

Wedang Kuwu Produlksi MAJALAH PENANUSA ONLINE Bersama IBU DEWO dijual dengan harga Rp.15.000,- perbotol ukuran 500 ml. Wedang kuwu dapat dipesan langsung kerumah IBU DEWO dengan alamat dijalan Pisangan Baru I Rt.008.Rw.08 Kelurahan Pisangan Baru Kecamatan Matraman Kota Administrasi Jakarta Timur.Atau melalui Call Center :0812 9840 2932.

(ES/PENANUSANEWS EDISI 136 TAHUN KE 12 TANGGAL 14 JUNI 2021) 

BANK SAMPAH

 


Bedeng BANK SAMPAH dikolong jembatan layang Kampung Melayu

(Foto: Nawarizky sadewo - Penanusa Grup.Foto diambil beberapa waktu lalu)


 UPAYA MENAMBAH PENGHASILAN TUKANG SAMPAH

Bangunan Bedeng disamping Depo Sampah, Kolong Jembatan Layang Kampung Melayu sisi timur ini merupakan Bank Sampah.Pendiriannya diprakarsai sejumlah Tokoh Masyarakat Kelurahan Balimester Kecamatan Jatinegara Kota Administrasi Jakarta Timur, termasuk Suhanda Sutanto alias Ateng.

Suhanda Sutanto alias Ateng adalah Tokoh Masyarakat yang sudah tidak diragukan lagi kiprahnya. Pada tahun 2001-2006 lalu ia menjabat sebagai Ketua Dewan Kelurahan (Sekarang LMK). Saat ini ia menjabat ketua RW 04 Kelurahan Balimester  untuk ke 2 kalinya. 

"Bangunan bedeng itu adalah bedeng Bank Sampah.Jadi tidak benar apabila ada sementara orang mengatakan bedeng itu adalah gudang pribadi saya". Kata Suhanda Sutanto alias Ateng pada Eddy Sadewo, wartawan MAJALAH PENANUSA ONLINE dikantornya,daerah Pasar Mambo, Balimester, Jatinegara,Jakarta Timur pada bulan Mei lalu.Kata ateng ini sekaligus untuk menampik tuduhan sementara orang, yang mengatakan bahwa bedeng itu milik pribadinya. 

"Jadi saya tegaskan sekali lagi, bedeng itu adalah Bank Sampah. Didirikan oleh sejumlah Tokoh Masyarakat Balimester.Termasuk LMK, yang diwakili Mas Heri, LMK dari RW.01, dan tokoh tokoh lain".Kata Ateng.

"Dan tujuan didirikan Bank Sampah itu adalah untuk menampung barang bekas layak daur ulang yang telah dibeli dari tukang sampah.Dengan demikian Tukang Sampah akan mendapat penghasilan tambahan" kata Ateng mengakiri pembicaraan.

(ES/PENANUSANEWS EDISI 136 TAHUN KE 12 TANGGAL 14 JUNI 2021)

PROFESI

 

 


Mohammad Mahdi, SH, Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kelurahan Kampung Melayu Kecamatan Jatinegara Kota Administrasi Jakarta Timur. 

(Foto : Nawarizky Sadewo - Penanusa Grup.Foto Diambil Datu tahun lalu, tepatnya Bulan Mei 2020)

MOHAMMAD MAHDI, SH RESMI JADI PENGACARA

Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kelurahan Kampung Melayu Kecamatan Jatinegara Kota Administrasi Jakarta Timur, Mohammad Mahdi,SH , Kini resmi Berprofesi jadi Pengacara (Advokat).


Pria kelahiran Jakarta tahun 1962 ini merupakan Alumni Fakultas Hukum Mpu Tantular Jakarta.Ia telah resmi Dilantik jadi Pengacara oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta pada Desember 2020 lalu.Dengan Berita Acara Sumpah No: W.10.u/1219/HK00/ADV/12/2020

"Saya sudah resmi disumpah jadi Pengacara pada akhir Desember 2020 lalu" Kata Mohammad Mahdi,SH pada Eddy Sadewo, Wartawan MAJALAH PENANUSA ONLINE dikantornya, Kampung Tanah Rendah, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Beberapa waktu lalu.


Mohammad Mahdi , SH dan Keluarga. (Foto: Dokumentasi Keluarga )

Ketika ditanya apakah kesibukan barunya menjadi Pengacara tidak akan mengganggu tugasnya sebagai Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kelurahan Kampung Melayu?.Mohammad Mahdi,SH ,panggilan akrabnya, Mahdi, dengan tegas mengatakan bahwa Profesi barunya sebagai Pengacara tidak akan mengganggu tugasnya di FKDM.

"o, tidak.Profesi baru saya sebagai Pengacara tidak akan mengganggu tugas saya sebagai Ketua FKDM.Semua akan berjalan dengan baik dan lancar".Tandas Mahdi. 

Sedangkan Susunan Pengurus Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kelurahan Kampung Melayu Periode Tahun 2021-2013 adalah sebagai berikut: 

MOHAMMAD MAHDI (Ketua),

 DEDE ROKAYAH(Sekretaris), 

AGUS AWALUDIN(Anggota), 

SADIKIN(Anggota)

 REFAJAR DWI PUTRA(Anggota),

 MUNADI MULYADI SAHI(Anggota), 

RISKI AULIA RAHMAN(Anggota)


(ES/PENANUSANEWS EDISI 136 TAHUN KE 12 TANGGAL 14 JUNI 2021)

WACANA

 

 Suhanda Sutanto Alias Ateng, Tokoh Masyarakat Kelurahan Balimester Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur.( Foto: Nawarizky Sadewo-Penanusa Grup)

BISAKAH KOLONG JEMBATAN LAYANG KAMPUNG MELAYU DIUBAH MENJADI KAWASAN EKONOMI KREATIF?

Berdasarkan pantauan Eddy Sadewo dan Nawarizky Sadewo, keduanya wartawan MAJALAH PENANUSA ONLINE, hari sabtu,05 Juni 2021 sekitar pukul 14.00 WIB, Kolong Jembatan Layang Kampung Melayu, khususnya sebelah timur Terminal Bus Kampung Melayu Kelurahan Balimester Kecamatan Jatinegara Kota Administrasi Jakarta Timur tampak bersih dan indah.

"Memang setelah ditertibkan beberapa waktu lalu, kolong ini kelihatan bersih dan indah, Mas" Kata salah seorang warga yang enggan disebut namanya pada MAJALAH PENANUSA ONLINE. Saat itu ia sedang duduk - duduk santai sambil minum kopi.

Kolong Jembatan Layang Kampung Melayu.Foto Diambil Tanggal05 Juni 2021
 (Foto: Nawarizky Sadewo-Penanusa Grup)

"Sebetulnya kebersihan dan keindahan kolong jembatan layang Kampung Melayu ini bukan tanggung jawab Instansi terkait saja , tetapi juga tanggung jawab warga pengunjung, untuk ikut berperan positif.Seperti tidak membuang sampah sembarangan, tidak menjemur pakaian dipagar, tidak membawa kardus dan tikar untuk tidur, tidak menimbun barang bekas hasil memungut, tidak memarkir mobil sembarangan dan tidak menginap atau tidur ditaman ini ". kata salah seorang warga tadi.

Tetapi pandangan berbeda datang dari salah seorang Tokoh Masyarakat Kelurahan Balimester.Tokoh ini pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Kelurahan(Sekarang LMK) Tahun 2001-2006, Suhanda Sutanto alias Ateng.

"Menurut saya sebaiknya Kolong Jembatan Layang Kampung Melayu ditata untuk digunakan sebagai Kawasan Ekonomi Kreatif, Yakni untuk meberdayakan Pedagang Makanan, Kue Subuh, Nasi Uduk dan Pedagang Ikan Cupang.Ada baiknya Pedagang Ikan Cupang di Mede dipindahkan kesini.Itu lebih baik agar pedagang di mede tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki disana".Kata Ateng.

"Nanti pedagang itu dibuatkan Kartu NPWP.Jadi mereka nanti pada bayar pajak.Dengan demikian pedagang dapat berusaha dengan tenang dan Pemerintah Daerah mendapatkan pemasukan berupa Pajak. Jadi keduanya sama-sama untung" Lanjut Ateng.

Dengan dasar pertibangan tadi,maka dalam waktu dekat Ateng akan mengajak sejumlah Tokoh Masyarakat Balimester untuk melobi dan mohon izin pada institusi terkait guna menata dan mengelola kawasan itu.

Terkait wacana yang diutarakan Ateng, dalam waktu dekat MAJALAH PENANUSA ONLINE akan mengkonfirmasinya ke instansi - instasi terkait.Hasil Konfirmasi akan kami tayangkan pada edisi mendatang.

(ES/PENANUSANEWS EDISI 136 TAHUN KE 12 TANGGAL 14 JUNI 2021)